Sebagai produsen utama kelapa sawit dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam mengurangi dampak lingkungan dan menyediakan produk yang berkelanjutan bagi konsumen di seluruh dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pendekatan multistakeholder guna mendefinisikan dan mengatasi akar masalah yang membatasi keberlanjutan sektor ini. RAN KSB yang ditetapkan melalui Inpres Nomor 6 Tahun 2019 merupakan peta jalan untuk perbaikan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan Indonesia yang pelaksanaannya melibatkan perwakilan dari pemerintah, swasta, asosiasi pekebun, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, dan mitra pembangunan.
Terdiri dari 5 komponen, 28 program, 92 kegiatan, dan 118 keluaran.
Ditugaskan kepada 14 Kementerian/Lembaga beserta Gubernur dan Bupati/ Walikota di 26 Provinsi penghasil kelapa sawit serta diperlukan keterlibatan dan dukungan para pemangku kepentingan lainnya (Private Sector, CSO/NGO, Mitra Pembangunan, Asosiasi, Akademisi, Lembaga Penelitian)
Sumber pendanaan: APBN, APBD, Yayasan Nirlaba, Perusahaan Kelapa Sawit, dan Sumber-sumber pendanaan lainnya yang sah
komponen A
Penguatan Data, Penguatan Koordinasi, dan Infrastruktur
komponen B
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Pekebun
komponen C
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
komponen D
Tata Kelola Perkebunan dan Penanganan Sengketa
komponen E
Dukungan Percepatan Pelaksanaan Sertifikasi ISPO dan Peningkatan Akses Pasar Produk Kelapa Sawit
Pertemuan berkala RAN KSB menggabungkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat madani seperti LSM dan asosiasi-asosiasi yang mewakili jutaan pekebun. Tujuan dari diskusi multi-stakeholder adalah untuk mengidentifikasi dan menyepakati solusi untuk memastikan keberlanjutan kelapa sawit, baik dari sektor ekonomi, lingkungan, dan masyarakat.
Setelah RAN KSB selesai disusun, dibutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan dan pemantauan kegiatan-kegiatan di dalam RAN KSB.
Untuk mengetahui bagaimana Anda dapat bergabung dalam RAN KSB dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan kelapa sawit di Indonesia, silahkan hubungi kami.
Hubungi KamiPertemuan berkala RAN KSB menggabungkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat madani seperti LSM dan asosiasi-asosiasi yang mewakili jutaan pekebun. Tujuan dari diskusi multi-stakeholder adalah untuk mengidentifikasi dan menyepakati solusi untuk memastikan keberlanjutan kelapa sawit, baik dari sektor ekonomi, lingkungan, dan masyarakat.
Setelah RAN KSB selesai disusun, dibutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan dan pemantauan kegiatan-kegiatan di dalam RAN KSB.
Untuk mengetahui bagaimana Anda dapat bergabung dalam RAN KSB dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan kelapa sawit di Indonesia, silahkan hubungi kami.
Hubungi Kami